Sabtu, 30 April 2011

Ilmuwan Berhasil Melakukan Teleportasi Pada Cahaya

Memindahkan obyek dengan teleportasi seperti dalam fiksi ilmiah ruang angkasa ternyata sudah dilakukan ilmuwan meski sebatas memindahkan seberkas cahaya.

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2008/01/08/010020p.jpg

Teleportasi terkait dengan sifat dua partikel yang dapat disatukan sekalipun terpisah jauh. Kedua partikel dapat berkomunikasi secara instan.

Untuk melakukan teleportasi cahaya, para peneliti yang dipimpin Noriyuki Lee dari Universitas Tokyo menghancurkan partikel di satu tempat dan menciptakan kembali di lokasi lain.

Ini mirip dengan proses teleportasi dalam film Star Trek yang menampakkan alat teleportasi memindai seseorang, atom demi atom, menghancurkan, dan kemudian membangun kembali orang dengan pola sama.

Lee dan tim memindahkan cahaya dengan "mengaitkan" satu paket cahaya dengan separuh partikel lain, kemudian menghancurkan. 
 
Partikel yang tersisa merekam "hubungan" dengan partikel lain tadi, termasuk informasi tentang cahaya sehingga memungkinkan peneliti untuk membangun kembali cahaya dengan konfigurasi persis di tempat lain.
 

Benarkah Tentara Dajjal Telah Muncul?

Benarkah bala tentara Dajjal telah muncul? Pertanyaan ini mencuat ketika Israel memperkenalkan “Kfir” yang merupakan brigade elit Israeli Defenses Force (IDF).

Brigade ini dibentuk sebagai “900th Brigade” atau Brigade ke-900, yang masuk dalam unit paling elit satuan infanteri IDF di bawah Kementerian Pertahanan Israel.

Brigade Kfir berada di bawah komando Divisi 162 (Utzvat Haplada). Nama asli Brigade tersebut adalah “KFR”, karena sistem huruf Ibrani tidak mengenal huruf hidup.

Pasukan ini juga merupakan kesatuan anti teroris yang paling efektif di negara Israel. Bukan itu saja, perusahaan penerbangan Israel bernama IAI yang bekerja sama dengan agen pemerinta juga telah meluncurkan pesawat tempurnya yang diberi nama Kfir.


http://pandaankota.files.wordpress.com/2009/11/0931939.jpg


Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa ciri-ciri fisik Dajal, selain bermata satu, di jidatnya juga ada aksara Arab “Ka Fa Ra” atau Kafir.

Kafir berarti “Tidak mempercayai”. Dajjal dan para pengikutnya memang tidak percaya pada Allah Swt, karena mereka lebih percaya pada Iblis atau Lucifer.

Di hadist lain, Rasul juga mengatakan bahwa Dajjal akan memimpin pasukan yang berjumlah 70,000 pasukan. Dan di hadist lainnya pula disebutkan bahwa Dajjal hanya memiliki satu buah mata. Coba perhatikan gambar di bawah ini :

http://pandaankota.files.wordpress.com/2009/11/csyd_kfir_01.jpg

Jadi benarkah pasukan Dajjal telah muncul? Benarkah kiamat semakin dekat? Hanya Allah yang tahu.

Sumber :
pandaankota.wordpress.com

Batu Prasasti Kuno Ini Selamatkan Warga Jepang dari Tsunami

Dengan tinggi 4 kaki atau 1,2 meter, batu ini nampak biasa saja, tak ada yang istimewa. Namun, siapa sangka ia yang menyelamatkan nyawa penduduk Aneyoshi, Prefektur Iwate, saat tsunami dahsyat menerjang Jepang, 11 Maret 2011 lalu.


http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/04/22/109541_batu-prasasti-tsunami_300_225.jpg

Di batu abu-abu itu terpahat sebuah peringatan: "Jangan mendirikan rumah di bawah titik ini." Siapapun yang melanggar akan menghadapi risiko banjir dan tsunami.

Dan, masyarakat  mematuhi anjuran kuno itu. Desa kecil yang terdiri dari 11 rumah dan 32 penduduk selamat, meski sejatinya mereka berada di posisi genting. Gelombang tsunami 2011 menerjang, hanya 300 kaki atau 91,44 meter di bawah prasasti itu.

Dalam sejarah Jepang tsunami kerap kali terjadi. Para leluhur mencoba memperingatkan generasi mendatang melalui batu-batu prasasti yang biasa ditemui di sepanjang pantai. Beberapa batu bahkan berusia 600 tahun.

"Prasasti itu adalah peringatan antar generasi, mengingatkan para generasi mendatang menghindari penderitaan yang sama dengan nenek moyang mereka," kata Itoko Kitahara, ahli bencana alam dari Ritsumeikan University di Kyoto, kepada New York Times.

Adalah tsunami di tahun 1896 yang menewaskan 22.000 orang, yang meyakinkan warga Aneyoshi untuk pindah ke wilayah yang lebih tinggi dan menetap di sana.

Setelah kondisi stabil, lama tak terjadi tsunami, warga mulai memberanikan diri menuruni bukit menuju pantai. Akibatnya fatal, tahun 1933 tsunami kembali melanda, hanya empat yang selamat. Setelah musibah itu, prasasti batu didirikan. Batu itulah yang diyakini penduduk desa, telah menyelamatkan mereka dari tsunami 1960.

"Mereka paham horor tsunami, maka mereka dirikan prasaasti batu untuk memperingatkan kami," kata Tamishige Kimura (64), pemimpin Aneyoshi.

Menurut dia, belajar dari pengalaman, penduduk desa menganggap prasasti tersebut adalah aturan dari para leluhur. "Tak ada satupun yang berani melanggarnya."

Dan anjuran itu terbukti, gempa 9,0 skala Richter dan tsunami yang menewaskan 29.000 orang, yang paling parah sejak gempa Jongan tahun 869, tak menyentuh Aneyoshi. Meski ada warga yang kehilangan empat keluarganya yang hanyut saat bepergian di kota tetangga.

Para penduduk Aneyoshi pun meniru apa yang dilakukan para leluhur. Cat biru ditorehkan di titik dimana gelombang tsunami 2011 menjangkau bukit.

Tak hanya prasasti, peringatan dari leluhur juga diwujudkan saat menamai sebuah lokasi. Misalnya Nokoriya yang diterjemahkan sebagai 'Lembah Korban' atau Namiwake yang berarti pinggiran ombak.

Namun, meski batu peringatan tersebar di hampir seluruh Jepang, banyak juga yang mengabaikannya. Mereka mengabaikan nasehat para nenek moyang dan membangun rumah dekat pantai. Dan, akibatnya fatal.

"Dengan dengan berjalannya waktu, orang pasti lupa, sampai tsunami yang lain datang yang membunuh 10.000 orang lebih," kata penulis dan ahli tsunami, Fumio Yamashita.

Sumber :
vivanews.com

Jumat, 01 April 2011

Hutan Purba Ditemukan di Kutub Utara

Hutan purba, lengkap dengan kayu, dedaunan, dan biji-bijian, ditemukan di Kutub Utara di daerah Kanada.

Hutan yang diperkirakan berumur jutaan tahun itu dikelilingi gletser, tak ada pohon, kecuali beberapa pohon kerdil seukuran bonsai.



Credit Foto: Joel Barker

Tim peneliti menemukan hutan itu setelah memperoleh laporan dari jagawana dari Quittinirpaaq National Park di Ellesmere Island, salah satu daratan yang posisinya paling utara.

Polisi hutan itu menemukan serpihan kayu yang dianggapnya berasal dari pohon-pohon besar serta beberapa gelondongan kayu sepanjang beberapa kaki.

"Kayu-kayu itu tersebar. Sulit untuk tidak menginjaknya," kata Joel Barker, ilmuwan lingkungan dari Ohio State University yang juga pemimpin studi ini.

Kalau digali lebih dalam, menurutnya, akan lebih banyak kayu, daun, dan biji ditemukan. Hutan tersebut bisa awet karena terkubur oleh longsoran dan terisolasi dari udara dan air.

Dengan mempelajari kayu, daun, dan biji, tim peneliti berhasil menemukan beberapa spesies pohon, di antaranya adalah pinus, cemara, dan birch. Menurut Barker, jumlah spesies yang tidak banyak itu menunjukkan bahwa hutan tersebut sedang di ambang kepunahan.

"Hutan ini kira-kira berasal dari sepuluh juta hingga dua juta tahun yang lalu," ujar Barker.

Para peneliti juga mengukur lingkar kayu dan mendapati bahwa pohon di hutan itu setidaknya berumur 75 tahun pada saat terkubur. Cincin pohon yang kecil menunjukkan, pertumbuhan pohon sangat lambat.

Penemuan ini bisa dipakai untuk mengetahui kondisi dunia pada saat iklim Bumi berubah drastis. "Penemuan ini luar biasa.

Kayu berumur jutaan tahun dengan kondisi yang masih sangat bagus akan membuka berbagai kemungkinan," kata Robert Blanchette, ahli patologi University of Minnesota.

Tim berharap menemukan kecepatan perubahan iklim dan efeknya terhadap tumbuhan. Ilmuwan juga ingin mengetahui cara pohon bereaksi terhadap pendinginan sekitar 5 juta tahun yang lalu, saat efek rumah kaca berubah jadi efek rumah es.

Pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini merupakan kebalikan dari kejadian itu.

Sumber :
National Geographic Indonesia/Alex Pangestu - sains.kompas.com

Mata Buatan Berumur 4800 Tahun Ditemukan Di Iran

Mata buatan berumur 4.800 tahun baru-baru ini telah ditemukan oleh beberapa Tim Arkeolog yang sedang melakukan penggalian atas situs purbakala di wilayah Burnt City, Iran.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM1EstScdgwyGzCuXtiYgE8Ccu7jrDrU7ZoYmHrdgaUYiaHHG2GXeu7eET6iy9qgM1AcJlC9HepwW1kWkVurXnZMhlgCSY-g_65cnlbFHb1SWpxmoUzQ9teDyciSYvcho0BJ3UGaePu__P/s400/mata.jpg

Temuan hebat ini telah mendukung spekulasi bahwa pada masa-masa itu, manusia telah mengenal dan mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu kedokteran, terbukti dengan adanya temuan mata buatan tadi serta peralatan bedahnya yang sering disebut presthtic device.

Pada Teks Yahudi awal mengisahkan adanya sebuah kisah yang menerangkan dari seorang wanita yang memakai mata buatan yang terbuat dari emas. Namun, mata buatan yang baru ditemukan ini bukanlah berbahan dasar dari emas.


Setelah sedikit diteliti, mata buatan tersebut terbuat dari semacam getah tumbuhan yang dipadatkan dengan cara khusus ,kemudian dicampur dengan sedikit lemak hewani.

Penelitian lebih lanjut akan sangat diperlukan untuk menentukan susunan persisnya dari bahan dasar pembuatan mata palsu tadi.

Sumber :
situslakalaka.blogspot.com

Arkeolog Berhasil Menemukan Makam Raja Bangsa Maya di Guatemala

Stephen Houston dan rekan dari Brown University menemukan makam yang berasal dari 350-400 sebelum masehi (SM).

Makam ini penuh ukiran, keramik, tekstil, dan tulang dari enam anak. Ada kemungkinan anak-anak itu dikorbankan saat kematian raja.


http://static.inilah.com/data/berita/foto/1109922.jpg

Makam ini terletak di bawah piramida El Diablo di kota El Zotz. "Ketika masuk ke dalam lubang ruang kecil kuil, kami menemukan serangkaian ‘tempat rahasia’ mangkuk darah merah berisi jari dan gigi manusia yang dibungkus bahan organik pengganti plester."

Kemudian tim ini menggali lapisan demi lapisan batu datar berlumpur yang membuat makam itu utuh dan kedap udara, kata Stephen Houston. Tim menurunkan lampu ke lubang dan tiba-tiba Houston melihat "Ledakan warna merah, hijau, kuning di semua arah."

Makam kerajaan itu penuh organik. Houston mengatakan tak pernah melihat makam seperti ini sebelumnya. "Ketika membuka makam, saya mengintip ke dalam dan anehnya saya mencium bau penyucian dan membuat saya merinding," kata Houston.

“Ruang itu tersegel dengan baik selama lebih dari 1.600 tahun, dan tak ada air dan udara masuk,” tambahnya.
Menurut ahli arkeologi Maya yang juga ikut dalam tim, mereka yakin makam ini merupakan makam raja bangsa Maya berdasarkan teks-teks hiroglif-nya.

"Barang-barang ini kaya artistik, dan menjadi kunci luar biasa sejarah Maya. Dari posisi makam, waktu, kekayaan, dan konstruksi ulang makam, kami yakin ini makam pendiri dinasti,” kata Houston.

“Kami masih punya banyak PR. Makam kerajaan sangat padat informasi dan butuh bertahun-tahun untuk memahaminya." katanya.

Sumber :
teknologi.inilah.com

Arkeolog Menemukan Jaringan Otak Tertua di Dunia yang Masih Terawetkan Dengan Baik

Arkeolog mengklaim temukan otak tertua di dunia milik pria yang dikorbankan untuk upacara ritual di Zaman Besi, Inggris. Yang menarik, otak itu masih menyimpan jaringan.

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1368082.jpg

Ilmuwan yang menemukan tengkorak di sebuah lubang berlumpur saat melakukan penggalian di sekitar kawasan University of York, Heslington, Inggris, mengaku terkejut mendapati jaringan otak masih tersimpan di tengkorak itu.

Tes membuktikan otak itu milik seorang pria yang hidup di zaman besi dan tewas dengan cara mengerikan, 2.500 tahun lalu. Namun ilmuwan bingung bagaimana bisa jaringan otak yang biasanya membusuk selama beberapa tahun berhasil bertahan dalam jangka waktu yang begitu lama.

"Keberadaan otak yang terkubur begitu lama sangatlah aneh dan jarang terjadi," kata Sonia O'Connor, ahli arkeologi di University of Bradford.

"Otak itu menjadi objek yang sangat menarik karena diawetkan dengan baik. Ini menjadi otak tertua yang pernah tercatat sepanjang sejarah di Inggris dan menjadi salah satu otak tertua di dunia," kata O'Connor.

Ahli menyebutkan otak itu diperkirakan milik pria berusia 26-45 yang meninggal dengan cara digantung kemudian kepalanya dipenggal dan dikubur terpisah dengan tubuhnya.

Ilmuwan kini menyelidiki bagaimana protein dan lipid yang ditemukan di otak itu masih tersimpan dan bagaiamana pria itu mati kemudian dikuburkan.

“Ini adalah penyelidikan yang paling lengkap untuk benar-benar mengerti bagaimana otak bisa bertahan ribuan tahun, sedangkan jaringan lunak lainnya telah membusuk," ujar O'Connor lagi.

Sumber :
teknologi.inilah.com